Rabu, 08 Juni 2022

TAKSONOMI DAN KLASIFIKASI SERANGGA

 


Taksonomi berasal dari kata taxis yang artinya pengelompokkan dan nomus yang artinya aturan. Sehingga taksonomi dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari pengelompokan atau sistematika mahluk hidup, dimana dalam pengelompokannya digunakan suatu metode yaitu Klasifikasi. Klasifikasi sendiri yaitu metode taksonomi untuk mengelompokkan mahluk hidup secara hierarkis atau secara tersusun dari yang umum sampai ke yang khusus yang dilhat berdasarkan atas karakteristik yang dimilikinya.
Secara umum tingkatan atau hierarki dalam taksonomi ada 7, dimulai dari Kingdom/kerajaan sampai dengan spesies, seperti pada gambar di bawah ini,
Gambar:Tingkatan takson dari mulai Kingdom sampai Spesies
Namun karena berkembangnya ilmu pengetahuan dari masa ke masa, hierarki dalam biologi pun menjadi beragam dan berkembang, seperti pada gambar di bawah,
Lalu bagaimana dengan klasifikasi serangga sendiri?, Untuk serangga sendiri, serangga termasuk kedalam kingdom animalia dan termasuk kedalam kelas Insecta, untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada klasifikasi serangga berikut yang dicontohkan pada spesies lebah 
Kingdom  : Animalia
Subkingdom  : Bilateria
Infrakingdom : Protostomia
Superphylum : Ecdysozoa
Phylum       : Arthropoda
Subphylum   : Hexapoda
Class  : Insecta
Subclass   : Pterygota
Infraclass   : Neoptera
Superorder   : Holometabola
Order     : Hymenoptera
Suborder     : Apocrita
Infraorder     : Aculeata
Superfamily  : Apoidea
Family  : Apidae
Subfamily  : Apinae
Tribe       : Apini
Genus       : Apis Linnaeus
Species       : Apis cerana Fabricius
Untuk mengetahui berbagai klasifikasi serangga yang lebih lengkap dan terbaru, dapat di lihat di situs Integrated Taxonomix Information System (ITIS) salah satunya. 
Terdapat banyak Ordo pada serangga, namun yang akan menjadi fokus basahan kita hanya beberapa ordo saja, seperti Archaeoghnata, Zygentoma, Coleoptera, Diptera, Hymnenoptera, Lepidoptera, Hemiptera dan Orthoptera. Dari kedelapada Ordo tersebut yang menjadi perbedaan utamanya adalah dari proses metamorfosisnya sendiri yang dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna, serta dilihat dari sayapnya, ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna pada umumnya akan mengalami 4 tahapan dari mulai telur, larva, pupa, dan serangga dewasa, sedangkan serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna haya mengalami 3 tahapan, di mulai dari telur, larva dan imago atau serangga dewasa. pada gambar di bawah terdapat beberapa subclass, infraclass, superorder dan order/ordo pada serangga. dan untuk famili dan spesies pada serangga sendiri akan kita bahas terpisah pada pembahasan khusus ordo-ordo pada serangga.
Gambar, Class, infraclass, Superorder dan Order pada serangga
Dalam pengklasifikasian serangga pastinya para ilmuan tidak sembarangan melakukannya, perlu adanya determinasi/identifikasi sebelum serangga yang diteliti dimasukan kedalam tingkatan takson yang sesuai. Determinasi/identifikasi sendiri adalah cara/langkah untuk mengenali organisme dan mengelompokkannya pada takson mahluk hidup. Dalam pengidentifikasian suatu mahluk hiudup termasuk serangga, biasanya digunakan Kunci Determinasi, yaitu uraian keterangan tentang ciri-ciri mahluk hidup yang disusun berurutan mulai dari ciri umum hingga ke ciri khusus untuk menemukan suatu jenis mahluk hidup. 
Terdapat beberapa cara dalam mengidentifikasi serangga, seperti dapat dilihati dari Morfologi, Anatomo dan Fisiologi, Biokimia (Metabolomic & Proteomic) ataupun Molekular (Genomic & Transcriptomic).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar