Kamis, 22 Desember 2022

CIRI UMUM TUMBUHAN | Mengenal Dunia Tumbuhuan (Plantae)

Ciri Umum Tumbuhan

Tumbuhan termasuk makhluk hidup eukariotik, karena sudah memiliki selaput inti atau membran sel dan tersusun oleh banyak sel atau biasanya disebut sebagai multiseluer, sel-sel tersebut nantinya akan terspesialisasi menjadi berbagai jaringan dan organ. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, vakuola, plastida (kloroplas, kromoplas, leukoplas) dan selulosa adalah beberapa organel sel yang terdapat dalam sel tumbuhan. Kloroplas mengandung pigmen hijau yang disebut klorofil, selain menyebabkan warna hijau pada daun, klorofil juga membuat tanaman dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis (proses menggubah zat anorganik menjadi zat organik), hal tersebutlah yang membuat tumbuhan dijuluki sebagai organisme autotrof (Autros = sendiri dan Trophikos = menyiapkan makanan). Makanan tersebut digunakan oleh tumbuhan dalam proses tumbuh dan berkembang serta melakukan aktivitasnya. Makanan yang berlebih akan dicadangkan/disimpan pada organ-organ tertentu, seperti pada umbi akar contohnya ubi jalar, wortel, umbi batang contohnya seperti kentang, batang contohnya seperti tebu dan sagu, serta buah contohnya seperti mangga dan pepaya.

11 Manfaat Wortel: Sumber Vitamin, Khasiat Tak Main-main
Wortel dan tebu merupakan contoh tempat penyimpanan cadangan makanan pada tumbuhan
       Protista (protos = mula-mula dan ksitos = menyusun) adalah organisme yang memiliki kemiripan dengan tumbuhan, karena memiliki klorofil didalamnya, sehingga bersifat autotrof. Yang membedakannya dengan tumbuhan salah satunya yaitu tubuh protista berbentuk talus, sehingga tidak dapat dibedakan antara akar, batang ataupun daunnya. Contoh dari protista mirip tumbuhan adalah alga. Umumnya habitat dari tumbuhan adalah didarat (terestrial) misalkan tumbuhan pinus dan melati. Meskipun ada juga tumbuhan yang hidup di air (akuatik) seperti eceng gondok dan teratai. Perbedaan habitat menyebabkan munculnya adaptasi secara morfologi dan fisiologi pada tumbuhan tersebut. Contohnya perbedaan morfologi pada teratai dan tanaman tomat.



Chlorella Sp. adalah salah satu contoh dari Protista mirip tumbuhan

      Secara morfologi teratai memiliki daun yang berbentuk bulat, lebar dan tipis, sehingga daun dapat mengapung diatas permukaan air yang menyebabkan proses fotosintesis tidak terganggu, berbeda dengan daun tanaman tomat, yang permukaannya tidak terlalu lebar karena tidak didesain untuk mengapung di permukaan air. Begitupun dengan batang pada kedua tumbuhan tersebut, batang teratai lebih berongga sehingga dapat memerangkap udara didalamnya, sehingga memudahkannya untuk mengapung dalam air, sedangkan batang tanaman tomat lebih padat dan berair.


Daun teratai (bawah) memiliki permukaan yang lebar dan tipis dibandingkan dengan daun tomat (atas) yang memiliki permukaan kecil dan tepian yang tidak rata


      Sama halnya dengan tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), dimana dapat dilihat dengan jelas terdapat adaptasi morfologi pada bagian daun, batang maupun akarnya. Contohnya kaktus, daun kaktus lebih kecil bahkan tidak ada dan digantikan dengan duri yang bertujuan untuk mengurangi penguapan, batang umumnya besar, berari dan berwarna hijau yang bertujuan agar dapat menggantikan fungsi daun untuk berfotosintesis dan dapat menjadi tempat menyimpan air, serta memiliki akar yang sangat panjang menembus kedalam tanah dan bebatuan agar dapat mencapai sumber mata air dalam tanah.

Kaktus memiliki batang yang tebal, berari serta daun yang termodifikasi menjadi duri

Tumbuhan juga melakukan reproduksi yang bertujuan untuk menghasilkan keturunan baru, agar dapat mempertahankan dan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Terdapat dua cara tumbuhan dalam melakukan reproduksi, yaitu secara generatif (kawin) dan vegetatif (tidak kawin). Dan beberapa tumbuhan ada juga yang mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara generasi haploid (gametofit) dan generasi diploid (sporofit), seperti pada tumbuhan paku. 

 

Baca Juga: Perkembangan Vegetatif Pada Tumbuhan dan Perkembangan Generatif Pada Tumbuhan

Siklus reproduksi tumbuhan paku

Generasi gametofit dan sporofit bergiliran menghasilkan gamet dan spora. Gamet berkembang menjadi organisme jika sudah terjadi fertilisasi dua buah gamet yaitu gamet jantan (anteridium) dan gamet betina (arkegonium) membentuk zigot. Zigot inilah yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi suatu organisme yaitu sporofit baru. Sementara itu spora bisa membentuk suatu organisme secara langsung tanpa harus bersatu dengan sel-sel lainnya karena spora itu sendiri merupakan suatu sel reproduktif.

Berdasarkan bentuk sporofitnya (ada tidaknya biji) tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu tumbuhan tidak berbiji dan tumbuhan berbiji. Contoh dari tumbuhan tidak berbiji yaitu lumut dan paku. Tumbuhan ini melakukan reproduksi dengan spora, itulah sebabnya tumbuhan ini termasuk kedalam kelompok tumbuhan tingkat rendah. Tumbuhan berbiji dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), oleh sebab itu tumbuhan ini termasuk kedalam kelompok tumbuhan tingkat tingi. Contoh dari Gymnospermae adalah pinus dan cemara sedangkan contoh Angiospermae adalah mangga, durian, dll.


Rambutan (atas) termasuk tumbuhan Angiospermae tertutup dan pinus (bawah) termasuk tumbuhan Gymnospermae 

Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, tumbuhan (plantae) dibagi dalam beberapa divisio. termasuk didalamnya jenis-jenis tumbuhan golongan lumut, paku-pakuan dan tumbuhan berbiji. agar lebih jelas perhatikan tabel dibawah ini!


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar